Teori Belajar Gagne, Ausubel, Pendekatan dan Pembelajaran

Teori Belajar Gagne

Apakah belajar itu ?
Bagaimanakah kita mengetahui bahwa belajar belajar tersebut sudah berlangsung pada seseorang ?

Menurut Gagne  : Belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah laku  lebih cepat, dan perubahan tersebut relative tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru.
S
eorang bisa mengetahui belajar telah berlangsung pada diri seseorang apabila dia mengamati adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut dan perubahan tersebut bertahan lama.
Contoh :  Siswa kelas lima SD yag bernama Adi, sebelum proses belajar berlangsung dia tidak mengerti proses fotosintesis pada daun dan perubahan zat yang terjadi pada saat proses fotosintesis berlangsung dan sebagainya.
Tetapi setelah proses belajar berlangsung Adi dapat menjelaskan proses fotosintesis pada daun dan perubahan zat yang terjadi pada saat fotosintesis. Dan setelah Adi naik kelas ia naik kelas yang lebih tinggi dia masih dapat menjelaskan proses terjadinya fotosintesis dan tanpa bantuan oleh guru.
Teori tersebut bertitik tolak dari suatu analogi antara manusia dan komputer. Menurut model ini yang disebut model informasi ( Information Processing Model ).
Level dan hasil belajar menurut Gagne
Tingkatan belajar didasarkan atas pernyataan  bahwa belajar dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

Hasil brlajar menurut Gagne
Gagne memberikan lima macam hasil belajar, tiga yang pertama bersifat kognitif, yang keempat berisifat afektif dan yang kelima bersifak psikomotorik.
1. Infromasi Verbal
Adalah  informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan seseorang, dari membaca, dari radio, televisi, komputerdan sebagainya. Hasil-hasil belajar ini telah dimiliki siswa, bila ia dapat menyebutkan nama, fakta, prinsip / generalisasi.
2. Keterampilan-keterampilan intelektual (intelectual skills)
Keterampilan intelektual terungkap dari pertanyaan yang dimulai dengan kata istilah bagaimana. Contoh : bagaimana membedakan, bagaimana menunjukkan suatu konsep konkret, bagaimana mendifinisikan suatu konsep dan bagaimana melakukan sesuatu sesuai dengan aturan.
3. strategi-strategi Kognitif
adalah kemampuan-kemampuan internal yang terorganisasi. Dalam strategi-strategi Kognitif berupa pengendalian tingkah laku pelajar itu sendiri dalam mengendalikan lingkungannya.
4. Sikap-sikap (attitudis)
Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah laku kita teehadap benda-benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain atau sikap sosial.
5. Keterampilan-keterampilan (motor skill)

Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah kejadian – kejadian intruksional (intructional even) :
1. mengakitkan motivasi (activation motivation)
2. memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar (intruction information)
3. mengarahkan perhatian (direction attention)
4. merangsang ingatan (stimulating recall)
5. menyediakan bimbingan belajar
6. mengingatkan retensi (enhancing retention)
7. membantu tranfer belajar
8. memperhatikan perbuatan dan memberikan umpan balik

Teori Belajar Ausubel

enurut ausubel belajar akan bermakna akan terjadi bila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui. Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak yag terlibat dalam penyimpanan pengetahuan teserbut. Adapun dua prinsip dalam mengaitkan konsep-konsep yang diperlukan untuk belajar yaitu diferensiasi progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep umum menuju konsep yang lebih khusus. Sedangkan dalam rekonsiliasi intereaktif, konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

BERBAGAI PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN IPA
Berbagai macam pendekatan
1. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan laboraturium yang luas dan tanpa batas
2. Pendekatan Konsep
Untuk memahami konsep diperlukan sebuah contoh yang nyata. Konsep nyata di peroleh melalui pengamatan
3. Pendekatan Nilai
Hubungan dengan etika / moral pengalaman yang baik sebaiknya memberikan nilai yang positif dan layak untuk dianut dan begitu pula sebaliknya.
4. Pendekatan Pemecahan Masalah
Suatu proses dimana murid menemukan kombinasi  ”Aturan” yang telah di pelajari, yang digunakan untuk menyelesaikan masalah / kesulitan tersebut.
5. Pendekatan Penemuan
Murid dibiarkan menemukan sendiri / mengalami mental sendiri
6. Pendekatan Inquiri
7. Pendekatan Keterampilan
Meliputi keterampilan dasar dan terintegrasi
8. Pendekatan Sejarah
9. Pendekatan Deduktif / Induktif
Deduktif = dari hal-hal yang umum ke hal yang khusus
Induktif = dari hal-hal yang khusus ke yang umum
10. Pendekatan Belajar Tuntas
Pendekatan belajar tuntas harus dimulai dari penguasaan yang terkecil
11. Pendekatan Modul
12. Pendekatan Komputer
Komputer berfungsi memberi rangsangan dan umpan balik pada murid

Berbagai metode :
1. Metode Penugasan
Dalam memberikan tugas harus ada pedoman tugas yang harud dikerjakan oleh murid. Penugasan yang baik adalah yang bersfat menentang dan lentur. Guru harus melakukan pemeriksaan apakah tugas itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh atau meniru yang lain.
2. Metode Diskusi
Dalam pembelajaran IPA diskusi itu perlu karena  banyak kebaikannya. Dalam diskusi diperlukan seorang pemimpin yang bisa menghidupkan suasana itu sendiri
3. Metode Tanya Jawab
Pernyataan yang diajukan bermaksud untuk merangsang siswa berpikir dan memperoleh umpan balik.
4. Metode Latihan
Contoh : penggunaan mikroskop, pengelompokan hewan dan tumbuhan
Latihan dalam laboratorium berbeda dengan percobaan dalam laboratorium
5. Metode Ceramah
Dalam pembelajaran IPA metode ceramah ini kurang dianjurkan karena murid dituntut lebih aktif
6. Metode Simulasi
Simulasi adalah tingkah laku yang anda kehendaki sebelum tingkah laku itu betul-betul dilakukan di depan kelas.
7. Metode Proyek
8. Metode Studi Lapangan
Metode ini tidak harus di lakukan di tempat yang jauh dan dengan waktu yang lama.
9. Metode Demonstrasi
Supaya tidak gagal dalam pembelajaran guru sebaiknya melakukan sendiri demonstrasi  biat waktu saat demonstrasi berjalan lancar.
10. Metode Eksperimen
Metode ini tidak harus dilaksanakan didalam laboratorium tapi dapat dilakukan di alam sekitar.

Kb 2 BERBGAI PENDEKATAN DAN METODE  UNTUK PEMBELAJARAN IPA   KELAS III DAN KELAS IV

A. Pelaksanaan dan Perencanaan Pembelajaran Materi IPA Kelas III dan IV dengan Pendekatan  dan Metode yang sesuai
Perencanaan pembelajaran IPA kelas III dan IV pada dasarnya terdiri dari pokok bahasan, kelas, waktu atau jumlah pertemuan, tujuan intruksional umum, tujuan intruksional khusus, meteri pembelajaran, alat peraga, dan sumber kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan prosedur evalusi. Dalam merencanakan pembelajaran materi IPA kelas III dan IV perlu digunakan pendekatan dan metode yang dapat menampilkan hal-hal yang konkret.
1. Perencanaan pembelajaran materi IPA kelas III dan  IV dengan pendekatan dan metode yang sesuai
Didalam merencanakan pembelajaran materi IPA kelas III dan IV di sesuaikan dengan usia dan tingkat berfikir siswa. Pendekatan yang sesuai untuk murid kelas III dan IV sehingga diperoleh penghayatan yang kongkrek antara lain; Pendekatan Lingkungan, Pendektan Konsep, Pendekatan Deduktif/Induktif, Inquiri,Penemuan dan Ketrampilan Proses.
Metode yang digunakan  antara lain; penugasan, tanya jawab, studi lapangan dan demonstrasi

2. Pelaksanaan pembelajaran materi IPA kelas IIId an IV  dengan berbagai pendekatan  dan metode yang sesuai
Mislanya pelaksanaan pembelajaran dengan pokok bahasan udara. Kita bisa menyueruh siswa untuk meniup 2 buah balon karet. Murid disuruh meniup sampai gembung sebesar-besarnya. Kemudian dibiarkan udara keluar dan pada ujung balon dipasang pipa bambu pada balon yang satu. Murid disuruh meniup balon sampai besar, pijitlah leher balon itu agar udara jangan ada yang keluar, masukkan ujung pipa kedalam mulut balon yang satu lagi selanjutnya suruh siswa melepaskan pijatannya. Metode yang digunakan dalam menerapkan konsep bahwa udara mengalir dari tempat yang tekanannya besar ke tempat yang tekanannya kecil adalah metode demonstrasi

B. Perencanaan dan Pelaksanaan Evaluasi untuk setiap Pendekatan dan Metode yang dipakai dalam IPA kelas III dan IV
1. Perencanaan evaluasi untuk stiap pendekatan dan metode yang dipakai dalam pembelajaran IPA kelas III dan IV.
Rencana evaluai untuk setiap pendekatan dan metode yang dipakai dalam pembelajaran IPA di kelas III dan IV. Harus dibuat dalam bentuk kisi-kisi soal berisi pokok-pokok bahasan untuk satu kali pertemuan / beberapa kali pertemuan  atau untuk satu catur wulan  waktu yang diperlukan untuk penyelesaian  soal akan digunakan untuk kelas berapa, dan jenjang kemampuan yang diharapkan  jumlah soal tiap untuk tiap jenjang kemampuan dan jumlah soal seluruhnya serta skor maksimum yang diminta.
Soal pembelajaran IPA yang dibuat harus sesuai dengan pendekatan dan metode serta ranah atau jenjang kemampuan yang dituntut

2. Pelaksanaan evaluasi untuk setiap pembelajaran materi IPA kelas III dan IV  dengan berbagai pendekatan dan metode yang sesuai
Apabila anda akan melaksanakan evaluasi pembelajaran materi IPA dengan pendekatan dan metode yang sesuai. Anda harus memperhatikan berbagai faktor.
Faktor-faktor yangharus diperhatikan dalam membuat evaluasi pendekatan IPA untuk kelas III dan IV antara lain : pendekatan dan metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan kemampuan siswa psikologi belajar dan bahan pelajaran.

MODUL 6

Kb 1  Berbagai Pendekatan dan Metode Belajar untuk Pembelajaran IPA kelas
Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar. Mengajar hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketermpilan, sikap serta idealisme dan apresiasi yang menjurus pada perubahan tingkah laku dan perubahan siswa. Cara mengajar guru yang baik merupakan  kunci dan prasyarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu tolah ukur kita telah mengajar dengan baik jika siswa itu telah dapat mempelajari apa yang seharusnya ia pelajari tidaklah mudah bagi kita untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar. Hal ini menuntut kepiawaian, kejelasan, dan keterampilan dalam memilih pendekatan yang serta metode yang sesuai untuk pembelajaran.

a. Berbgai Metode dalam Pembelajaran IPA SD kelas V
Sebelum kita bicara lebih jauh tentang metode, alangkah lebih baiknya kita kalau menyampaikan presepsi. Apa yang dimasksud metode itu? Karea kita dikelirukan dengan teknik mengajar. Metode mengajar berbeda dengan teknik mengajar, metode mengajar menyangkut pengertian yang luas. Metode dianggap sebagai prosedur  atau proses yang diatur. Sedangkan teknik mengajar merupakan sesuatu yang dianggap mengandung pengertian yang lebih sempit,  jadi dapat kitakan bahwa metode itu menerapkan keseluruhan teknik-teknik yang mendukungnya dengan keserasian yang dapat dipertanggung jawabkan. Walaupun dapat dikatakan metode merupakan garis-garis besar, dan teknik-teknik mengajar merupakan garis-garis kecil. Ini tidak berarti teknik mengajar  akan jauh lebih banyak  macam ragamnya di bandingkan dengan metode magajar. Suatu teknik mengajar tertentu dapat merupaan bagian-bagian dari suatu metode tetapi sekaligus merupakan bagian dari metode lain. Sehingga dapat dikatakan keanekaragaman metode mengajar itu jumlahnya tidak terbatas, sedangkan teknik mengajar jumlahnya terbatas. Untuk keperluan praktis  ada beberapa metode mengajar yang sudah sangat umum digunakan. Diantaranya; ceramah, penugasan, diskusi, tanya jawab, latihan, simulasi, proyek, setudi lapangan, demonstrasi, pemecahan masalah. Sedangkan contoh umum dari teknik mengajar antara lain;  observasi, klasifikasi, pengukuran, membaca, penyampaian informasi, belajar kelompok, mengerjakan latihan, teknik laboratorium.

b. Berbagai pendekatan dalam pembelajaran IPA SD kelas V
1. Pendekatan Faktual
Pendekatan ini memberikan tekanan pada fakta-fakta IPA. Pendekatan ini bermaksud untuk menyodorkan hasil-hasil penemuan-penemuan IPA kepada para siswa. Sekalipun mengajarkan IPA sering mengasikkan, ini tidak mencerminkan gambaran yang sebenarnya dari sifat IPA. Fakta mewaklili dari produk IPA  dan mengurangi pentingnya proses yang mengahsilkan prosuk itu. Para siswa biasanya tidak mengingat fakta-fakta IPA. Maka anak didik kita akan memperoleh kesan bahwa ipa hanya merupakan gudang inforamsi. Jika proses mengenai terungkapnya fakta itu diabaikan maka fakta yang diajarkan tidak sepenunhya dapat dipahami.

2. Pendekatan Konseptual
Penekanan ini memerikan penekanan pada konsep-konsep yang dikembangkan oleh IPA. Konsep adalah benda atau kejadian, situasi-situasi atau ciri-ciri yang dimiliki, ciri khas dan yang mewakili dalam setiap budaya oleh sutau benda atau simbul. Setiap konsep tidak berdiri sendiri melaikan berhubungan dengan konsep yang lain. Misalnya ”meja” berhubungan dengan semua ciri untuk memberikannya, bentuknya, jenis bahannya, warnanya, fungsinya, besarnya dan seterusnya.  Maka suatu konsep dapat dihubungkan dengan konsep lain. Semua konsep bersama membentuk semacam jaringan pengetahuan didalam kepala manusia. Semakin kompleks dan lengkap dan terpadu antara hubungan konsep maka semakin pandai orang itu.  Seringkali siswa menghafal definisi konsep tanpa memperhatikan hubungan antara konsep, sehingga konsep yang dipelajari akan berdiri sendiri artinya konsep baru tersebut tidak punya arti. Untuk memahami konsep siswa dapat bekerja dengan objek-objek yang kongkret, memperoleh fakta-fakta, eksplorasi manipulasi ide secara mental / tidak sekedar menghafal. Pendekatan konseptual memberikan gambaran yang selangkah lebih jelas tentang IPA jika dibandingkan dengan pendekatan Faktual

3. Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam pengajaran IPA didasarkan atas pengamatan  terhadap apa yang dilakukan  ilmuan. Proses-proses yang dijabarkan dari pengamatan terhadap apa yang dilakukan ilmuan disebut keterampilan proses IPA. Keterampilan proses mencakuo 2 hal ;
a. Keterampilan dasar : yang terdiri dari observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi dan penceritaan kesimpulan
b. Ketrampilan terintegrasi meliputi mengidentifikasi variabel, menyusun tabel data, menyusun grafik, menggambarkan hubungan antara variabel-variabel, memperoleh dan memproses data, menganalisis, investigasi, menyusun hipotesis, merumuskan variabel-variabel secara operasional. Merancang investigasi dan melakukan eksperimen. Pendekatan  ini menyangkut sedikit membaca dan menyadap informasi mengenai IPA dan banyak terlibat dengan objek yang konkret (lebih banyak melakukan kegiatan IPA)
c. Memilih kegiatan dan metode untuk pembelajaran IPA kelas V
Bebrapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan jika hendak memilih pendekatan dan metode  mengajar.
1. Hendaknya sesuai dengan tujuan : untuk mengajar di jenjang pendidikan yangberbeda hendaknya menggunakan pendekatan dan menggunakan metode yang berbeda pula
2. Hendaknya di apdaptasikan dengan kemampuan siswa
Daplam suatu pembelajaran tidak akan berhasil apa bila siswa belum siap untuk mempelajarinya. Meskipun gurunya sangat mahiir / siswanya mampu / pintar
3. Hendaknya disesuaikan dengan psikologi anak
Yaitu dengan mengadan pengulangan secara berkala dan pemberian pengalaman langsung dengan cara memberikan latihan-latihan, menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain. Melalui teknik indentifikasi dan pemecahan masalah
4. hendaknya di sesuaikan dengan bahan pelajaran
bahwa pendekatan dan metode belajar untuk mata pelaran yng satu berbeda dengan mata pelajaran yang lainya.
5. hendaknya di sesuaikan dengan waktu
6. hendaknya di sesuaikan dengan pribadi guru

Comments