Pengembangan Konsep Pendidikan Jasmani Dan Olah Raga

1 DEFINISI OPERASIONAL  PENDIDIKAN JASMANI
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI
- Nixon dan Conzens (1959)  mengemukakan pendidikan jasmani adalah pase dari proses  pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas  berat yang mencakup sisitim, otot serta hasil belajar  dari partisipasi dalam  aktivitas terserbut.
- Volter dan Eslinger (bucer 1964) mengemukakan  pendidikan jasmani adalah  phase pendidikan  melalui aktivitas fisik.
- UNIESCO yang tertera dalam International Charte Of Physical Education (1974)  mengemukakan pendidikan  jasmani adalah  suatu proses  pendidikan seseorang  sebagai individi atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistimatik melalui berbagai kegiata jasmani dalam rangak memperoleh  peningkatan  kemampuan dan keterampilan  jasmani, pertumbuhan kecerdasan  dan pertumbuhan watak .
- Ateng ( 1983) mengemukakan  pendidikan jasmani merupakan bagian integrasi dari pendidikan secara keseluruhan  melalui kegiatan jasmani yang  bertujuan mengembangkan  individu secara  organic, neumoskuler, intelektual dan emosional.
- Websters New Collegiate Dictionary (1980) menyatakan bahwa  pendidikan jasmani (Physical education) adalah pengajaran yang memberikan perhatian   pada pengembangan fisik dari muali latihan  kalistenik, latihan untuk kesehatan,  senam serta performance dan olah raga  pertandingan.
- Ensiclopedia Indonesia menyebutkan  bahwa pendidikan jasmani adalah olah raga yang dilakukan disekolah-sekolah, terdiri dari latihan-latihan tanpa alat dengan alat, dilakukan didalam ruangan dan dilapangan terbuka.
- MENPORA, pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang  sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistimatik melalui kegiatan  jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan ketemapilan kemampuan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan  watak (Menpora 1984).
- Menurut Burcer (1983)  kata pendidikan jasmani terdiri dari dua  kata  jasmani (Physical) dan pendidikan (Education). Kata jasmani member pengertian   pada  kegiatan bermacam-macam kegiatan kegiatan jasmani, yang melipti kegiatan jasmani, pengembangan jasmani,  kecakapan jasmani, kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani.
Manfaat dari program pendidikan jasmani
a) Memperbaiki tingkat kesehatan jasmani
b) Memberikan dasar keterapikan yang akan membuat  bekerja lebih efisien, menarik dan hidup penuh  semangat serta,
c) Sebagai pendidikan sosial  yang akan memberikan  sumbangan yang
Gynologi  adlah ilmu  yang menelaah aksi motorik dalam ruang lingkup pendidikan dan pembentukan.

B. PEMILIHAN BAHAN AJAR
Dalam pemilihan bahan ahar guru hanya harus berpegang teguh pada  barang yang sudah  ada , dengan tidak memperdulikan pada pangdangan-pandangan baru karena hanya akan menyebabkan kekacauan

C. TUJUAN PENDIDIKAN  DARI PENDIDIKAN JASMANI
Pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogic dalam dunia gerak  dan penghayatan jasmani. Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan pada siswa  untuk mempejari berbagai kegiatan  yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak , baik dalam aspek fisik, mental, sosial dan emosional
Sesuai dengan berbagai  modalitas dari hubungan manusia dengan dunianya, dengan benda-benda, dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri makan tujuan  yang akan dapat diraih adalah sebagai berikut :
a. Pembentukan gerak
1) Memenuhi serta  mempertahankan  keinginan gerak .
2) Penghayatan ruang waktu dan bentuk  serta pengembangan perasaan irama.
3) Mengenal  kemungkinan gerak sendiri.
4) Memiliki kenyakinan  gerak  dan  mengembangkan  perasaan  sikap
5) Memperkaya dan memperluas  kemampuan gerak dengan melakukan  pengalaman gerak

b. Pembentukan prestasi
1) Mengembangakan kemampuan kerja optimal  dengan mengajarkan ketangkasan-ketangkasan
2) Belajar mengarakan diri  pada pencapaian  prestasi (kemampuan, konsentrasi, , keuletan,  kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri)
3) Pengauasaan emosi
4) Belajar  mengenal kemampuan dan keterbatasan diri
5) Meningkatkannya sikap  tepat terhadap nilai  yang nyata dari tingkat dn bidang prestasi,dalam kekhidupan sehari-hari dalam masyarakat dan  dalam olah raga

c. Pembentukan sosial
1) Pengakuan dan penerimaan  peraturan-peraturan dan norma-norma bersama
2) Mengikut sertakan kedalam struktur kelompok belajar bekerja sama , menerima pimpinan dan menerima pimpinan
3) Pengembangan perasaan  kemasyarakatan  dan pengakuan terhadap orang lain sebagai pribadi- pribadi
4) Belajar bertanggung jawab terhadap orang lain  memberikan pertolongan, memberikan perlindungan dan berkorban
5) Belajar mengenal dan  mengalami bentuk-bentuk  pelepas lelah secara aktivitas untuk pengisian  waktu senggang

d. Pembentukan badan
1) Peningkatan syaraf-syaraf yang diperlukan  untuk dapat tumbuh, bersikap dan gerak dengan baik  dan untuk dapat  berprestasi secara optimal (kekuatan dan mobilitas, pelepasan ketegangan dan kesiapsiagaan)
2) Meningkatkan keserasian jasmani dan rasa tanggung jawan  terhadap kesehatan diri  degan membiasakan  cara-cara hidup yang sehat

Tujuan pendidikan jasmani adalah
a) Pendidikan jasmani memberikan bantuan kepada siswa  untuk mengenal  duanianya dengan kualitas-kualitas  serta tempat dirinya didalamnya
b) Dia meningkatkan kesenangan bergerak , kepastian gerak dan kekayaan gerak
c) Dia meningkatkan kekayaan jasmani, rohani sosial  serta kegaiarahan hidup
d) Mensiagakan menghadapi tugas dan waktu senggang
e) Membimbing kearah penguasaan kewajiban  dengan matang sebagai pribadi  yang kreatif bulat


KB 2 DEFINISI oerasional olah raga
A. Pengertian olah raga
o Ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapat kesenangan, dan aktivitas  khusus seperti berburu atau dalam olah raga pertandingan (atheletic games) Webster Collegiate Dictionary (1980)
o Gerak badan yang dilakukan satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. (Ensiklopedia Indonesia)
1. Ciri hakiki dalam olah raga
a. Olah raga merupakan subbagian dari permainan
Olah raga bukan suatu yang mendatangkan mudarat  atau tak menyenangkan , namum merupakan suumber kesukaan atau kebahagiaan
b. Cirri khas dalam olah raga
1. olah raga sebagai sebuah realitas
2. prinsip prestasi dalam sebuah olah raga
3. aspek sosial dari  olah raga
c. cirri pelengkap dari olah raga

B. BERMAIN, GAMES DAN SPORT
Karakteristik bermain (play) meliputi :
1. Bebas, sukarela tanpa paksaan  dalam berpartisipasi
2. Aktivitas bermain terpisah dari pembatasan  ruang dan waktu
3. Hasil dari aktivitas bermain adalah  suatu yang tidak diketahui/tidak direncanakan sebelumnya.
4. Hanya murni aktivitas saja dan tidak produktif, tidak menghasilkan nilai permanen
5. Peraturan bermain tergantung pada kondisi, tunduk pada kesepakatan situasional
6. Kualitas bermain merupakan bagian kehidupan nyata/sehari-hari

1. Karakteristik Games
Games merupakan bagian dari bermain (play). Games memiliki karakteristik yang ada pada bermain (play), akan tetapi semua diatur dalam peraturan yang sengaja dibuat (disusun) yang harus ditaati bersama. ciri utama dari game adalah kompetisi, sehingga hanya individu atau kelompok  yang mempunyai standar  keterampilan yang tinggi akan berhasil.
Berbagai sebab  mengapa orang melakukan olah raga :
a. Penyesuaian  terhadap lingkungan hidup.
b. Penyesuaian geofisika.
c. Penyesuaian geofisika
d. Penyesuaian harapan.
e. Peniruan bintang lapangan.
f. Pemerintah berbagai Negara memanfaatkan nilai  keberhasilan perolehan mendali kejuaraan  dengan atlet-atlet  peningkatan  prestasi, demi prestise bangsa dan pribadi
g. Pengaruh dunia bisnis membentuk atlit professional menjadikan  olah raga sarana nafkah
h. Pengaruh penerangan tentang pemeliharaan tubuh
Bermain (play) bentuk kegiaatan yang tidak bermanfaat / produktif untuk menyenangkan diri sendiri. Bentuk bermain ada 2 yaitu secara spontanitas dan yang diorganisasikan yang dinamakan games.
PLAY karakteristik
Terpisah
Bebas
Tidak tentu
Tidak produktif
Ditentukan dengan peraturan yang sifatnya tetap
GAMES karakteristik
Ada kompetisi
Hasil ditentukan  oleh keterampilan fisik dan kesempatan
SPORT karakteristik
Permainan yang dilembagakan keterampilan, mempertunjukkan.




2. Konsep Olahraga Menurut Loy, dalam Chu (1982)
Bermain (play) mempunyai sifat esensial adalah aktivitas untuk hiburan, tidak dipertandingkan bermain adalah unsure yang selalu ada dalam  olah raga dan pendidikan jasmani.

C. PERBANDINGA SISTIM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAH RAGA
1. Studi komparatif  dapat didasarkan atas beberapa Asumsi
a. Setiap pendidikan sekurang-kurangnya  pada nilai tradisi dan praktik budaya masing-masing
b. Pengaruh penguasa koloni menjadi koloni bangsa lain.
c. Apabila Negara tertentu merupakan Negara yang baru terbentuk biasanya dihadapi 2 bahaya yang mengancam pendidikan bangsa di Negara tersebut.
d. Setiap sistim pendidikan seharusnya terus berubah secara tetap, meskipun perubahan tersebut terjadi secara sedikit demi sedikit.

D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN  PENDIDKAN JASMANI DAN OLAH RAGA
Perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan Jasmani Olahraga
- Child centered
- Pribadi anak seutuhnya
- Entri behavior
- Aturan disesuaikan
- Gerak kehidupan sehari-hari
- Perhatian ekstra bagi anak lamban
- Tidak mesti bertanding
- Wajib - Subject centered
- Kinerja motorik
- Talen scouting
- Aturan baku
- Gerak funsional cabang olah raga
- Anak lamban di tinggalkan
- Selalu bertanding
- Bebas
Persamaan Pendidikan jasmani dan olah raga yang berupa aktivitas  fisik sekelompok otot besar yang keduanya berbentuk permainan.

Comments